KINDAI ETAM merupakan jurnal penelitian arkeologi yang diterbitkan oleh Balai Arkeologi Banjarmasin sejak tahun 2015. Nama “Kindai Etam” berasal dari bahasa asli masyakarat Dayak di Kalimantan, yaitu kindai yang berarti wadah dari kayu dan etam yang berarti kita. Secara harfiah, Kindai Etam berarti wadah kita, yang dapat dimaknai sebagai media kita bersama dalam menginformasikan hasil-hasil penelitian arkeologi. Tujuannya adalah memberikan ruang bagi para peneliti arkeologi untuk mempublikasikan hasil penelitiannya supaya dapat dinikmati oleh masyarakat luas
Posted on February 13, 2017 by arkeologi
Nasruddin Abstract. There are many ethnic groups in Indonesia, until present, who are still have and maintain the use of beads as jewelry and completeness in ritual ceremonies. The bead user, Ngaju Dayak in Kalimantan, have been continued to use it during rituals such as tiwah (funeral ceremony), grave goods, and other traditional parties. Dayak […]
Read More »
Posted on February 13, 2017 by arkeologi
Nasruddin Abstrak. Seperti diketahui, sampai sekarang masih banyak kelompok etnis di Indonesia yang memiliki dan memelihara serta menggunakan manik-manik sebagai perhiasan dan kelengkapan dalam upacara-upacara ritual. Pengguna manik-manik pada sub etnis Dayak Ngaju di Kalimantan masih tetap berlangsung hingga dewasa ini, terutama digunakan pada saat upacara-upacara ritual seperti kematian (tiwah) dan penyertaan benda kubur, atau […]
Read More »
Posted on February 13, 2017 by arkeologi
Nugroho Nur Susanto Abstract. Barito river is not only economic lifeblood of local people, but also a path of cultural penetration. The purpose of this study is to depict archaeological evidence of tradition as belief from pre Banjarese, sultanate, until the Dutch colonial period along the Barito River. The study area is administratively located in […]
Read More »
Posted on February 13, 2017 by arkeologi
Nugroho Nur Susanto Abstrak. Sungai Barito bukan saja menjadi urat nadi perekonomian, tetapi merupakan jalur penetrasi budaya. Tujuan penelitian observasi ini adalah mengemukakan bukti arkeologi dari tradisi yang juga keyakinan dari era pra Kesultanan Banjar, kesultanan, hingga kolonial Belanda di wilayah aliran Sungai Barito. Secara administrasi wilayah penelitian terletak di Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten […]
Read More »
Posted on February 13, 2017 by arkeologi
Libra Hari Inagurasi Abstract. Karawang, a regency in West Java Province, has a variety of archaeological remains from Hindu-Buddhist to Islamic and colonial characteristics such as Batujaya and Cibuaya temples, Karawang Great Mosque (Syekh Quro Mosque), old cemeteries, and old Dutch buildings. In addition, there are also sacred places called “keramat” which consist of burials […]
Read More »
Older Entries »